Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Agama

Jatuh 19 November 2025, Ini Rangkaian Lengkap Hari Raya Galungan dan Kuningan

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Nov - 2025, 12:15

Placeholder
Ilustrasi perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. (Foto: iStock)

JATIMTIMES - Hari Raya Galungan merupakan salah satu perayaan suci dan terbesar bagi umat Hindu di Bali. Galungan dirayakan setiap 210 hari atau enam bulan menurut perhitungan kalender Bali, tepatnya pada Buda Kliwon Dungulan. Pada tahun 2025, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 19 November 2025.

Perayaan ini dimaknai sebagai simbol kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kebatilan). Pada hari ini, umat Hindu memanjatkan rasa syukur atas anugerah Tuhan, menghias rumah dengan penjor, serta melakukan persembahyangan di Merajan dan pura.

Baca Juga : Lembah yang Ditakuti Jahanam: Peringatan Keras tentang Riya dan Kemunafikan

Berikut rangkaian lengkap Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan umat Hindu di Bali:

1. Tumpek Wariga

Tanggal: 25 hari sebelum Galungan

Makna: Menghormati Sang Hyang Sangkara sebagai Dewa Kesuburan.

Pada hari ini, masyarakat menghaturkan bubuh (bubur) dan sesajen kepada pohon-pohon sebagai wujud doa agar tumbuh subur dan berbuah, sehingga dapat dipergunakan dalam upacara Galungan.

2. Sugihan Jawa

Tanggal: Kamis Wage Wuku Sungsang

Makna: Penyucian alam luar atau Bhuana Agung.

Umat Hindu melakukan upacara Mererebu/Mererebon, yaitu membersihkan pekarangan, lingkungan, serta tempat suci seperti Merajan dan Pura Kahyangan Tiga.

3. Sugihan Bali

Tanggal: Jumat Kliwon Wuku Sungsang

Makna: Penyucian diri atau Bhuana Alit.

Tradisi dilakukan dengan mandi, pembersihan fisik, serta memohon Tirta Gocara kepada sulinggih sebagai penyucian lahir dan batin.

4. Hari Penyekeban

Tanggal: Minggu Pahing Wuku Dungulan

Makna: Pengendalian diri atau nyekeb indriya.

Umat diingatkan untuk menahan diri dari hal-hal negatif sebagai persiapan menyongsong Galungan.

5. Hari Penyajan

Tanggal: Senin Pon Wuku Dungulan

Makna: Memantapkan niat dalam menyambut Galungan.

Hari ini dipercaya munculnya godaan dari Sang Bhuta Dungulan sebagai ujian pengendalian diri umat Hindu.

6. Hari Penampahan

Tanggal: Selasa Wage Wuku Dungulan

Pada hari ini, umat Hindu mulai mempersiapkan penjor, menyembelih babi untuk sarana upacara, serta membuat suguhan bagi leluhur yang dipercaya berkunjung ke rumah keluarga.

Makna simbolis: Membunuh sifat kebinatangan dalam diri manusia.

7. Hari Raya Galungan

Tanggal: Rabu/Buda Kliwon Wuku Dungulan

Puncak perayaan Galungan ditandai dengan persembahyangan di Merajan, Panti, dan Pura. Umat yang memiliki keluarga makingsan ring pertiwi (dikubur) wajib melakukan munjung ka setra dengan membawa banten ke pemakaman.

8. Hari Umanis Galungan

Tanggal: Kamis Umanis Wuku Dungulan

Baca Juga : Tagar Tolak RUU KUHAP Trending, Berikut 4 Alasan Penolakannya 

Dimeriahkan dengan Dharma Santi, saling berkunjung ke keluarga, dan tradisi Ngelawang, yaitu tarian barong oleh anak-anak untuk mengusir energi negatif.

9. Hari Pemaridan Guru

Tanggal: Sabtu Pon Wuku Galungan

Dimaknai sebagai hari memohon anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa Guru.

10. Hari Ulihan

Tanggal: Minggu Wage Wuku Kuningan

Maknanya adalah kembalinya para leluhur dan dewata ke kahyangan, meninggalkan berkat bagi umat yang bersembahyang.

11. Hari Pemacekan Agung

Tanggal: Senin Kliwon Wuku Kuningan

Simbol keteguhan iman dan kokohnya keyakinan umat terhadap Dharma selama rangkaian Galungan berlangsung.

12. Hari Raya Kuningan

Tanggal: Sabtu Kliwon Wuku Kuningan

Persembahyangan pada Hari Kuningan harus selesai sebelum tengah hari atau tengai tepet. Umat memasang tamiang, kolem, dan endong di rumah dan Merajan sebagai simbol perlindungan dan keberkahan.

13. Hari Pegatwakan

Tanggal: Rabu Kliwon Wuku Pahang

Sebagai penutup rangkaian Galungan-Kuningan, penjor dicabut, dibakar, dan abunya ditanam di pekarangan rumah. Pegatwakan menandai berakhirnya seluruh rangkaian upacara.

Rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan bukan hanya tradisi spiritual, tetapi juga penguatan nilai moral bagi umat Hindu. Melalui setiap tahapan ini, umat diajak mengendalikan diri, menjaga kesucian lahir batin, serta menegakkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga perayaan Galungan dan Kuningan 2025 membawa kedamaian, kemakmuran, serta kebahagiaan bagi seluruh umat Hindu.


Topik

Agama Galungan ucapan galungan Kuningan hari raya galungan rangkaian galungan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tuban Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni