JATIMTIMES - Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengalami kebakaran sejak Minggu (1/9/2024) hingga Selasa (3/9/2024) dengan api yang berangsur padam secara bertahap.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menyampaikan, bahwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan TNBTS terjadi di Blok Pusung Buntung, Desa Argosari, Resort PTN Senduro, Seksi PTN Wilayah III.
Baca Juga : Daya Beli Petani di Pulau Jawa Agustus 2024 Makin Baik kecuali Jatim, Kok Bisa?
"Kepulan asap terdeteksi pada 1 September 2024 sekitar pukul 17.00 WIB di Gunung Ebeng-Ebeng Argosari," ujar Septi dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).
Merespons adanya peristiwa kebakaran hutan dan lahan tersebut, petugas Resort PTN Senduro dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Argosari segera melakukan pemantauan di Puncak B29 untuk memastikan kondisi kebakaran.
"Kondisi hari sudah malam dan lokasi berada di lokasi yang curam dan bertebing dan sangat berisiko jika dilakukan pemadaman malam hari. Maka, tim hanya melakukan pemantauan dan menyiapkan peralatan kebakaran dan tim pemadaman untuk keesokan harinya," jelas Septi.
Lalu, pada hari Senin (2/9/2024) tim pemadam yang berjumlah 25 orang terdiri dari seksi PTN Wilayah III 5 personel dan MPA Argosari 20 personel menuju lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman.
"Sekitar pukul 11.42 WIB, api yang menuju arah Gunung Jantur berhasil dipadamkan dan dibuatkan sekat bakar supaya tidak melebar ke arah Lembah Watangan Bromo," tutur Septi.
Sedangkan api yang berada di Gunung Ebeng-Ebeng dengan titik koordinat 7°59'10.9" S, 112°59'09.8" E berada dilokasi jurang atau bleng belum bisa dipadamkan karena akses menuju ke sangat lokasi sulit dan terjal.
Baca Juga : Tempat Wisata The Legend Star Jatim Park 3 Kota Batu Mengalami Kebakaran, Sumber Api Masih Diselidiki
"Lalu pada Selasa (3/9/2024), tim melakukan upaya pemadaman. Saat ini sebagian titik api sudah mulai padam, untuk memastikan api benar-benar padam tim melakukan pemantauan dan mop-up di sekitar lokasi," beber Septi.
Ditanya mengenai penyebab dan total luasan lahan yang terbakar, pihaknya menyebut bahwa tim teknis sedang melakukan pengumpulan bahan keterangan atau pulbaket.
"Belum bisa dipastikan untuk penyebabnya. Baru setelah api benar-benar padam akan pulbaket dari tim teknis sendiri. Nanti kita ukur luasan sekaligus saat pulbaket," pungkas Septi.
