JATIMTIMES - Kementerian Agama (Kemenag) dijadwalkan akan melaksanakan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) pada 22–23 Desember 2025. Asesmen ini bersifat wajib bagi guru, kepala madrasah, serta tenaga kependidikan madrasah di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan AKGTK dilakukan secara daring (online) dan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah. Melalui asesmen ini, Kemenag berupaya memetakan kompetensi pendidik secara objektif agar program pembinaan dan pengembangan profesi dapat disusun lebih tepat sasaran.
Baca Juga : Cara Pakai Twibbon Hari Ibu 2025 Lewat Bingkai.id, Praktis dan Mudah
Komitmen Kemenag Tingkatkan Mutu Pendidikan Madrasah
AKGTK menjadi salah satu instrumen strategis Kemenag dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan madrasah. Hasil asesmen akan dijadikan dasar penyusunan program pelatihan, pengembangan karier, hingga kebijakan peningkatan mutu pendidikan keagamaan di Indonesia.
Dengan pemetaan kompetensi yang akurat, Kemenag berharap pembinaan guru dan tenaga kependidikan dapat dilakukan secara berkelanjutan dan sesuai kebutuhan di lapangan.
Apa Itu AKGTK Kemenag 2025?
Mengacu pada laman resmi akgtk.kemenag.go.id, AKGTK merupakan asesmen yang bertujuan untuk memetakan kompetensi guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah. Asesmen ini digunakan sebagai acuan dalam pembinaan serta pengembangan profesionalisme tenaga pendidik di lingkungan Kemenag.
AKGTK dirancang sebagai metode pengukuran komprehensif untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan kompetensi pedagogik maupun profesional guru dan tenaga kependidikan madrasah. Hasilnya akan dimanfaatkan sebagai dasar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guna meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah.
25 Contoh Soal AKGTK Kemenag 2025 dan Jawabannya
Berikut beberapa contoh soal AKGTK Kemenag yang dapat dijadikan bahan latihan:
1. Tujuan utama asesmen formatif adalah…
Memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran.
2. Dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik diposisikan sebagai…
Subjek utama pembelajaran.
3. Kompetensi pedagogik guru berkaitan dengan kemampuan…
Merancang dan melaksanakan pembelajaran.
4. Asesmen diagnostik dilakukan pada tahap…
Awal pembelajaran.
5. Profil Pelajar Pancasila bertujuan membentuk siswa yang…
Berkarakter dan berakhlak mulia.
6. Media pembelajaran digital digunakan untuk…
Meningkatkan efektivitas pembelajaran.
7. Pembelajaran diferensiasi disesuaikan dengan…
Kebutuhan belajar peserta didik.
8. RPP dalam Kurikulum Merdeka dikenal dengan istilah…
Modul ajar.
9. Asesmen sumatif bertujuan untuk…
Menilai capaian akhir pembelajaran.
10. Kompetensi sosial guru tercermin dari…
Kemampuan berinteraksi secara efektif.
11. Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk…
Berpikir kritis dan kreatif.
12. AKGTK diselenggarakan oleh…
Kementerian Agama.
13. Literasi numerasi berkaitan dengan kemampuan…
Memahami dan mengolah data angka.
14. Penilaian autentik menilai aspek…
Sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
15. Guru profesional harus memiliki…
Empat kompetensi utama guru.
16. Pemanfaatan teknologi pembelajaran harus bersifat…
Relevan dan efektif.
17. Supervisi akademik bertujuan untuk…
Meningkatkan mutu pembelajaran.
18. Pembelajaran kolaboratif menekankan pada…
Kerja sama antar peserta didik.
19. Penilaian portofolio digunakan untuk menilai…
Perkembangan belajar siswa.
20. Refleksi pembelajaran dilakukan untuk…
Evaluasi proses mengajar guru.
21. Kompetensi kepribadian guru mencerminkan…
Keteladanan dan etika.
22. Metode diskusi cocok untuk materi yang bersifat…
Konseptual dan analitis.
23. Tujuan utama AKGTK Kemenag adalah…
Pemetaan kompetensi guru.
24. Pembelajaran aktif menuntut siswa untuk…
Terlibat langsung dalam kegiatan belajar.
25. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari…
Tercapainya tujuan pembelajaran.
AKGTK Kemenag 2025 menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan madrasah. Dengan persiapan yang matang dan pemahaman materi yang baik, diharapkan para peserta dapat mengikuti asesmen ini secara optimal dan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan madrasah di Indonesia.
