JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyerahkan penghargaan terkait dengan pelaksanaan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan pola gotong royong kepada empat sekolah pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Malang.
Keempat sekolah pada jenjang SD dan SMP yang mendapatkan penghargaan terkait dengan uji coba Program MBG dengan pola gotong royong tersebut di antaranya SDN Penarukan di Kecamatan Kepanjen, SDN 3 Ngadirejo di Kecamatan Kromengan, SMPN 2 Gondanglegi dan SMPN 1 Poncokusumo.
Baca Juga : Lima Kampung di Malang Berebut Penghargaan Bergengsi Proklim 2025, Satu RW Melaju ke Tingkat Nasional
Penyerahan penghargaan kepada empat sekolah terkait dengan uji coba Program MBG dengan pola gotong royong tersebut diberikan langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Budiar yang juga bertindak sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG di Kabupaten Malang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji.
Budiar menyampaikan, penyerahan penghargaan terkait dengan uji coba Program MBG dengan pola gotong royong kepada empat sekolah tersebut merupakan wujud apresiasi dari Pemkab Malang atas kelancaran serta kesuksesan penyelenggaraan Program MBG di Kabupaten Malang.
"Badan Gizi Nasional punya Program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat khususnya kelompok rentan seperti balita, ibu hamil dan anak sekolah guna mengurangi stunting dan malnutrisi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ungkap Budiar dalam keterangannya, Rabu (26/11/2025).
Menurut Budiar, terlaksananya Program MBG juga bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia Indonesia yang produktif dan memiliki daya saing tinggi sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas tahun 2045 mendatang dengan membangkitkan ekonomi dengan memberdayakan UMKM, petani, peternak lokal serta pemasok bahan baku pangan.
"Program MBG ini harus sukses dan manakala Kabupaten Malang dan kota/kabupaten lainnya tidak melaksanakannya maka akan ada sanksi," tegas Budiar.
Pejabat publik yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang ini menjelaskan, konsep ekonomi yang menggambarkan bagaimana perubahan awal dalam pengeluaran dan investasi dapat menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam pendapatan atau output ekonomi secara keseluruhan.
Baca Juga : Fisip UB Luncurkan Magister Ilmu Pemerintahan, Siapkan SDM Pemerintahan Masa Depan
Menurut Budiar, hal tersebut dapat terjadi karena efek berantai. Di mana peningkatan pengeluaran di satu sektor dapat mendorong peningkatan di sektor lainnya. Sehingga akan berdampak secara komprehensif untuk masyarakat Kabupaten Malang.
Lebih lanjut, secara umum menurut Budiar pelaksanaan Program MBG di Kabupaten Malang telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan Program MBG melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada ini juga memiliki multi efek dan sirkulasi ekonomi.
"Yang meliputi peningkatan gizi anak sebagai aset bangsa, penyerapan tenaga kerja, belanja bahan makanan dengan melibatkan pembudidaya, peternak, petani, pekebun, koperasi/Bumdes," pungkas Budiar.
