Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Ketua Golkar Situbondo Apresiasi Gelar Pahlawan Nasional: Soeharto hingga Marsinah Cermin Keutuhan Indonesia

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Nov - 2025, 20:12

Placeholder
Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Yani Wijaya Baihaqi. (Foto: Wisnu Bangun Saputro/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES – Pemerintah Republik Indonesia resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh besar bangsa, yakni Presiden ke-2 RI Jenderal Besar H.M. Soeharto, Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Syaikhona Kholil Bangkalan, dan Marsinah, aktivis buruh yang dikenal gigih memperjuangkan keadilan sosial.

Keputusan bersejarah ini disambut penuh apresiasi oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Situbondo, Yani Wijaya Baihaqi. Ia menilai langkah Presiden Prabowo Subianto tersebut sebagai bentuk penghormatan negara terhadap jasa besar para tokoh dari berbagai latar perjuangan bangsa.

Baca Juga : Tingkatkan Kapasitas Pengurus, Pemkot Kediri Selenggarakan Pelatihan KKMP

“Saya atas nama keluarga besar Partai Golkar Situbondo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemerintah. Ini keputusan bijak dan bersejarah yang menunjukkan penghargaan terhadap berbagai bentuk pengabdian kepada bangsa,” ujar Yani kepada JatimTIMES, Senin (10/11/2025).

Menurut Yani, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Jenderal Besar Soeharto memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi kader Partai Golkar. Pemerintah menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional di bidang pembangunan nasional dan stabilitas politik. 

“Pak Harto adalah arsitek pembangunan Indonesia modern. Beliau meletakkan fondasi kuat bagi pertanian, pendidikan, dan ekonomi nasional,” terang Yani. Ia menambahkan, di masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia memiliki arah pembangunan yang jelas dan berkesinambungan, serta menghadirkan stabilitas yang menjadi pijakan kemajuan bangsa.

Tak hanya itu, Yani juga menilai penetapan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Pahlawan Nasional di bidang demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan merupakan keputusan yang sangat tepat. 

“Gus Dur adalah guru bangsa yang menanamkan nilai kemanusiaan dalam politik. Beliau menyatukan Indonesia lewat keberagaman dan memperjuangkan demokrasi dengan nurani,” ujarnya. 

Menurutnya, Gus Dur menjadi simbol pemimpin yang berani menegakkan kebenaran serta menempatkan kemanusiaan di atas kepentingan kekuasaan.

Sementara itu, penetapan Syaikhona Kholil Bangkalan sebagai Pahlawan Nasional di bidang keagamaan dan pendidikan Islam juga mendapat apresiasi besar dari Yani. Ia menyebut Syaikhona Kholil sebagai ulama karismatik yang memiliki pengaruh besar terhadap lahirnya tokoh-tokoh nasional dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). 

“Beliau adalah guru spiritual yang membentuk karakter perjuangan bangsa. Dari pesantren beliau lahir banyak tokoh yang ikut memperjuangkan kemerdekaan dan moral bangsa,” kata Yani.

Selain itu, penganugerahan kepada Marsinah dinilai sebagai langkah bersejarah yang mengakui perjuangan rakyat kecil. Pemerintah menetapkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional di bidang perjuangan hak-hak pekerja dan keadilan sosial. 

Baca Juga : Gaun Anak Bersinar di Panggung MFW 2025 Kolaborasi Torilla Mode by Hany & AMS

“Marsinah adalah simbol keberanian perempuan Indonesia. Ia memperjuangkan hak-hak buruh dengan keteguhan luar biasa, bahkan hingga mengorbankan nyawanya,” tegas Yani. Ia menilai, Marsinah membuktikan bahwa perjuangan untuk kebenaran bisa dilakukan dari mana saja, bukan hanya dari panggung kekuasaan.

Yani menegaskan bahwa keempat tokoh tersebut mencerminkan empat nilai besar perjuangan bangsa Indonesia. 

“Pak Harto membangun negeri, Gus Dur menegakkan demokrasi, Syaikhona Kholil menanamkan spiritualitas, dan Marsinah memperjuangkan keadilan sosial. Mereka mewakili empat pilar kebangsaan yang melengkapi wajah Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Yani, keputusan pemerintah ini menjadi momentum penting untuk memperkuat rasa kebangsaan dan mempertegas bahwa semangat kepahlawanan tidak mengenal batas profesi, agama, atau status sosial. Ia berharap, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan karya nyata.

“Menjadi pahlawan masa kini bukan lagi soal perang, tapi tentang bagaimana kita bekerja dengan hati, jujur, dan tulus untuk kemajuan bangsa. Jadilah pahlawan di bidang yang kamu kuasai,” pesan Yani.

Ia menutup pernyataannya dengan refleksi bahwa penghargaan terhadap Soeharto dan tiga tokoh dari Jawa Timur dengan latar belakang berbeda ini menunjukkan keindahan keberagaman Indonesia. 

“Bangsa ini berdiri karena perjuangan dari berbagai arah antra lain pembangunan, spiritualitas, demokrasi, dan keadilan sosial. Inilah kekuatan sejati Indonesia,” pungkasnya.


Topik

Peristiwa Golkar Situbondo Gelar Pahlawan Pahlawan Nasional Soeharto Marsinah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tuban Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa