Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Para Juri Puji Finalis Lomba Desain Logo Branding Kabupaten Malang 2025: Karya Mereka Sudah Layak Pilih

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Nov - 2025, 16:54

Placeholder
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto saat memberikan cinderamata kepada dewan juri di Malang Tourism Gateway, Kota Malang Selasa (4/11/2025). (Foto: Irsya Richa/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Tiga desainer muda berbakat, Amar Ma’ruf Setya Bakti, Eric Caskarino, dan Muhammad Khilmi Fuadi, berhasil melaju ke tahap final Lomba Desain Logo Branding Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang 2025.

Setelah melewati proses seleksi ketat, ketiganya mempresentasikan konsep karya terbaik mereka di hadapan dewan juri dan jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang dalam sesi penjurian akhir yang digelar di Malang Tourism Gateway, Kota Malang, Selasa (4/11/2025).

Baca Juga : ICCF 2025 Jadi Panggung Kreativitas Malang, Logo City of Media Arts UNESCO Segera Diluncurkan

Para finalis telah mempresentikan karya logonya di hadapan Aji Prasetyo, Andreas Syah Pahlevi, Dimas Fakhrudin serta Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto. Mereka  mengatakan para finalis sudah menjadi pemenang, sebab akan membawa penghargaan hadiah masing-masing.

Hanya saja, logo siapa yang akan menjadi branding Pariwisata dan Budaya di Kabupaten Malang kini berada di tangan Bupati Malang, Sanusi. Ya setelah para dewan juri memberikan rekomendasi nilai terbaiknya, penentunya orang nomor satu di Kabupaten Malang.

Dewan Juri, Dimas Fakhrudin mengatakan proses sayembara ini diawali dari seleksi karya yang cukup ketat. “Prosesnya memang cukup panjang. Awalnya ada sekitar 60 karya desain yang masuk, kemudian kami seleksi hingga terpilih 10 besar. Dari 10 besar itu, masing-masing peserta mempresentasikan konsep logonya secara umum,” ungkap Dimas.

Dari hasil presentasi tersebut, tim juri kemudian menetapkan tiga finalis terbaik untuk melaju ke tahap selanjutnya. Menariknya, proses sayembara kali ini tidak berhenti pada penentuan finalis, tetapi juga melibatkan sesi lokakarya sebagai bentuk penyempurnaan karya.

“Kalau sayembara biasanya selesai setelah dipilih pemenangnya, tapi untuk Sayembara Logo Kabupaten Malang kami tidak ingin seperti itu. Kami ingin hasilnya benar-benar matang dan bisa dipakai dalam jangka panjang,” tegas Dimas.

Dalam sesi lokakarya tersebut, para finalis mendapatkan masukan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dan tokoh budayawan lokal. Diskusi difokuskan pada arah pengembangan city branding, kekayaan budaya, serta potensi wisata yang menjadi identitas khas Kabupaten Malang.

“Dari lokakarya itu, para finalis menyempurnakan kembali karya mereka. Hari ini kami menilai hasil akhir dan memberikan catatan serta apresiasi. Harapannya, pemenang nantinya bisa menjadi representasi visual Kabupaten Malang secara utuh,” tambah Dimas.

Meski satu karya akan terpilih sebagai pemenang utama, ketiga finalis dianggap telah menampilkan karya terbaik dari yang terbaik. “Siapapun yang terpilih, mereka semua sudah pemenang. Kami berharap logo yang dipilih nanti bisa menjadi simbol konsisten dalam menguatkan identitas pariwisata dan budaya Kabupaten Malang,” ujar Dimas.

Terkait kemungkinan revisi pasca-penetapan pemenang, pihak juri menjelaskan bahwa penyempurnaan minor masih mungkin dilakukan, terutama untuk memastikan kemudahan implementasi logo di berbagai media.

“Setelah dipilih, mungkin ada sedikit penyempurnaan. Tapi tidak akan banyak berubah. Hanya detail kecil saja yang disesuaikan agar logo mudah digunakan masyarakat umum. Secara konsep besar, tidak akan direvisi lagi,” ucapnya.

Baca Juga : Kasus Pencabulan Santri Ponpes di Kota Batu: Pelaku Didakwa UU Perlindungan Anak

Sementara itu, dewan juri lainnya, Andreas Syah Pahlevi, menambahkan seluruh tahapan seleksi dalam lomba ini dilakukan dengan sangat ketat dan profesional. Bahkan peserta diwajibkan menyertakan portofolio lengkap yang menjadi dasar penilaian awal sebelum memasuki tahap presentasi.

“Semua proses itu dipertimbangkan dari satu portofolio. Dari setiap kontestan yang masuk, submisi itu harus dilengkapi dengan portofolio yang menunjukkan kualitas dan orisinalitas karya mereka,” ujar Andreas.

Dalam tahap final seluruh finalis telah menampilkan konsep logo yang dinilai sudah utuh dan matang. “Untuk hari ini, semua konsep sudah utuh. Mulai dari riset, kemudian visualisasi, sampai uji implementasi pun ada. Ini proses yang baik,” katanya.

Ia menambahkan, proses perancangan logo city branding memang harus berbasis pengetahuan dan riset mendalam, agar hasilnya tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki makna yang kuat. 

“Dalam perancangan logo, penting sekali untuk berangkat dari riset. Kami senang Pemerintah Kabupaten Malang memberikan dukungan penuh terhadap proses ini, karena ini menunjukkan keseriusan dalam membangun identitas daerah,” tambah Andreas.

Dengan pendekatan ilmiah dan kolaboratif tersebut, dewan juri optimistis bahwa karya pemenang nantinya akan benar-benar mencerminkan semangat dan arah pengembangan pariwisata serta kebudayaan Kabupaten Malang. 

“Insya Allah, hasil dari tiga kandidat yang terpilih ini bisa merepresentasikan harapan ke depan bagi citra pariwisata Kabupaten Malang,” pungkas Andreas.


Topik

Pemerintahan Lomba Logo Lomba Logo Kabupaten Malang desain logo Logo Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Tuban Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan