JATIMTIMES - Ribuan siswa kelas XII SMA/SMK dan sederajat se-Kota Batu mulai menjalani Tes Kemampuan Akademik (TKA), Senin (3/11/2025). Dari puluhan sekolah, sebagian melakukan ujian dengan daring atau online, sebagian lain menggunakan sistem semi online.
Di Kota Batu TKA diikuti 25 SMA dan SMK. Rinciannya, terdiri atas 13 SMA dan 12 SMK negeri maupun swasta. Hari pertama digelar, tes akademik tersebut terpantau berjalan lancar.
Baca Juga : Pelatihan Juleha Batch 1: Wujud Komitmen Halal Center UIN Maliki Malang Bangun Ekosistem Halal
Secara data akumulasi, ada sekitar 2.675 siswa yang mengikuti TKA. Di mana, sebanyak 1.312 siswa jenjang SMK dan 1.363 siswa jenjang SMA. Tes tersebut akan berlangsung hingga Kamis (6/11/2025) mendatang.
Untuk diketahui, TKA merupakan kebijakan baru dari pemerintah pusat untuk lembaga pendidikan dasar dan menengah. Ketentuannya tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Tes Kemampuan Akademik.
Aturan itu menetapkan TKA sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan di jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. TKA bertujuan untuk mengukur capaian akademik siswa, dan hasil sertifikatnya dapat digunakan sebagai salah satu syarat penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi di perguruan tinggi atau pertimbangan seleksi lainnya.
"TKA digelar dalam dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung hari ini dan besok (4/11/2025). Selanjutnya gelombang kedua digelar 5 dan 6 November," ujar Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Batu Anto Dwi Cahyono saat ditemui, Senin (3/11/2025).
Sejauh pantauannya, tidak ada kendala yang berarti dalam penyelenggaraan TKA hari ini. Ia membenarkan, bahaa ada dua sistem yang dapat dipilih sekolah untuk pelaksanaan TKA, yakni online dan semi online.
Menurut Anto, untuk sistem online sekolah akan langsung memasukkan nomor ID untuk log in ke dalam laman ujian. Sedangkan jika semi online, soal ujian bisa diunduh oleh operator ujian sehari sebelum ujian. Sistem ini diberlakukan di SMAN 1 Batu tempat ia menjadi kepala sekolah.
Anto menilai penyelenggaraan dengan sistem semi online dinilai lebih minim risiko. Sebab, Hal itu dipastikan untuk meminimalisir potensi server down saat ujian berlangsung. "Ada beberapa sekolah lain yang memilih sistem online dengan berbagai pertimbangan," sebutnya.
Baca Juga : Tata Tertib TKA 2025: Ketentuan, Jadwal Ujian, dan Mata Pelajaran yang Diujikan
Pada pelaksanaan ujian, siswa diwajibkan hadir mengikuti seluruh mata pelajaran (mapel) yang diujikan. Hari pertama, ada tiga mapel sekaligus yang diujikan, yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sementara itu, hari kedua siswa akan menjalani tes pada dua mapel pilihan. Baik peminatan IPA maupun IPS.
Masing-masing ada sekitar 20 soal dengan waktu pengerjaan mencapai 45-60 menit per mapel. Siswa diberikan toleransi keterlambatan maksimal 10 menit untuk mengikuti ujian.
Bagi yang tidak hadir, siswa akan diminta untuk mengikuti ujian susulan. Dimungkinkan ujian susulan akan digelar sepekan setelah ujian gelombang kedua. Meski begitu, hasil ujian tidak bisa langsung keluar.
Kendati tak wajib, seluruh siswa dipastikan didorong untuk mengikuti ujian tersebut. Hal itu bertujuan agar memudahkan siswa dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kalau ada yang tidak ikut harus membuat pernyataan disertai alasan dan persetujuan orang tua.
Mengenai kepastian bobot hasil TKA dalam pertimbangan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), dirinya juga belum mendapatkan informasi lebih lanjut. "Masih tergantung dari perguruan tinggi masing-masing," imbuhnya.
