JATIMTIMES - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang terus berinovasi dalam menghadirkan pembinaan di tengah perkembangan digitalisasi. Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, Lapas Perempuan Malang menggelar Pelatihan Pembinaan Kemandirian Digital Marketing bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan yang berlangsung di aula lapas pada Kamis (30/10/2025) itu diikuti oleh 25 warga binaan dengan penuh antusias. Tak hanya belajar teori, peserta juga diajak praktik langsung mengelola media sosial, membuat konten digital, hingga memahami strategi pemasaran berbasis teknologi.
Baca Juga : Bukan Sekadar Simpati, FST UIN Malang Dampingi Pesantren di Situbondo Bangkit Pasca-Musibah
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibimbing langsung oleh instruktur yang memberikan materi interaktif seputar pengenalan branding digital, pengelolaan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta teknik membuat konten kreatif menggunakan perangkat sederhana.
Para warga binaan tampak bersemangat mengikuti setiap sesi. Bahkan beberapa di antaranya menunjukkan ide-ide bisnis kecil yang bisa dipromosikan secara digital.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang Endang Margiati mengatakan, kemampuan digital marketing kini menjadi salah satu keterampilan penting di era serba daring. “Melalui pelatihan ini, kami ingin memberikan bekal nyata agar para peserta memiliki kemampuan yang bisa dimanfaatkan setelah bebas nanti, baik untuk membuka usaha sendiri maupun mendukung dunia kerja digital,” kata Endang.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya transformasi pembinaan di lapas menuju pendekatan yang lebih adaptif dan produktif. Pembinaan berbasis digital ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan warga binaan agar mampu bersaing dan berdaya di tengah masyarakat.
“Kami ingin mereka tidak hanya selesai menjalani hukuman, tapi juga siap memulai hidup baru yang lebih mandiri,” tegas Endang.
Baca Juga : Hanya Dua Bulan, Kenaikan UMK Kota Malang 2025 Wajib Dijalankan Perusahaan
Endang juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen lapas untuk meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar memiliki nilai guna dan bisa menjadi jembatan bagi WBP untuk berkontribusi positif setelah kembali ke masyarakat,” tambah Endang.
Ke depan, Lapas Perempuan Kelas IIA Malang berencana untuk memperluas jenis pelatihan berbasis digital lainnya, seperti desain grafis, fotografi produk, hingga pengelolaan toko online. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar lapas dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang humanis, inovatif, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.
