JATIMTIMES - Satu orang nahkoda dan tiga orang awak kapal dilaporkan hilang setelah sempat berangkat melaut dari Pelabuhan Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang. Hingga berita ini ditulis, sejumlah personel gabungan masih berupaya melakukan pencarian terhadap empat orang pelaut yang dilaporkan hilang tersebut, Selasa (30/9/2025).
Kabar hilangnya para pelaut tersebut juga sempat viral di media sosial. Berdasarkan keterangan yang dihimpun JatimTIMES dari sejumlah WhatsApp Grup pada Selasa (30/9/2025), kapal nelayan yang dilaporkan belum kembali ke darat tersebut diduga terdampak bencana. Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya jeriken serta tanda-tanda kapal yang mereka gunakan saat melaut karam.
Baca Juga : DVI Polda Jatim Dirikan Posko Penanganan Korban Robohnya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny
Ketika dikonfirmasi, Kasatpolairud Polres Malang AKP Yoyok Supandi membenarkan kabar hilangnya para nelayan yang kini viral tersebut. "Saat ini masih dilakukan upaya pencarian baik lewat sisir pantai maupun pemantauan di laut," terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima JatimTIMES, Selasa (30/9/2025).
Dugaan terjadinya laka laut Kapal Motor Nelayan (KMN) Albakor 01 tersebut terjadi pada saat mencari ikan. Sedangkan perkiraan lokasi hilangnya para nelayan tersebut terjadi di kawasan Perairan Samudra Hindia Selatan.
"Satu orang nahkoda serta tiga orang awak kapal hilang kontak dan saat ini masih dalam pencarian," imbuhnya.
Identitas para nelayan yang dilaporkan hilang saat melaut tersebut masing-masing bernama Jumianto (56) asal Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang. Jumianto disebut merupakan seorang nahkoda pada saat tragedi hilangnya KMN Albakor 01 tersebut.
Sedangkan tiga awak kapal yang juga dilaporkan hilang tersebut ialah Arifin (40) asal Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang; serta Dafit (45) dan Irfan (20) yang mana kedua nelayan tersebut merupakan warga asal Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Sementara itu, kronologis kejadian bermula pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Pada saat itu, kapal nelayan KMN Albakor 01 berangkat dari Pelabuhan Sendang Biru dengan tujuan mencari ikan dengan cara memancing di rumpon.
Merujuk pada beberapa sumber, rumpon ialah alat bantu menangkap ikan yang biasanya turut digunakan oleh para nelayan. "Keberadaan rumpon tersebut berjarak sekitar 30 mil dari tepi laut," terang Yoyok.
Baca Juga : Panduan Lengkap Susunan Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025
Pada hari yang sama, tepatnya pada Rabu (10/9/2025) sekira pukul 19.00 WIB, KMN Gangsar Jaya yang dinahkodai Sugito sempat bertemu dengan KMN Albakor 01. "Sesuai kebiasaan, kapal sekoci KMN Albakor 01 tersebut melaut dengan waktu antara tujuh hari sampai dengan 14 hari," ujar Yoyok.
Namun, meski telah melewati 14 hari setelah berangkat melaut, kapal sekoci KMN Albakor 01 bersama empat kru belum kembali ke dermaga dan hilang kontak. Hingga akhirnya, peristiwa tersebut dilaporkan ke Satpolairud Polres Malang.
Sampai dengan Selasa (30/9/2025) personel gabungan yang turut melibatkan unsur Satpolairud Polres Malang, TNI AL, Tim SAR (search and rescue), Basarnas hingga nelayan Sendang Biru dilaporkan masih melalukan penyisiran dan pencarian.
"Sementara ini, barang yang telah ditemukan yang diduga milik KMN Albakor 01 ialah satu jeriken untuk tempat penyimpanan BBM Solar," pungkasnya.
