JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat menangani dampak gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang mengguncang wilayah Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Selain fokus pada pemulihan fisik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan aspek psikologis warga terdampak juga menjadi prioritas.
Dalam kunjungannya bertemu korban gempa di Situbondo, Khofifah menegaskan pentingnya mengatasi trauma yang dialami warga. Ia mengatakan, rasa takut dan tekanan mental akibat bencana tidak boleh diabaikan.
Baca Juga : Bupati Mas Rio Dampingi Warga Terdampak Gempa di Banyuputih, Pemerintah Siapkan Pemulihan Pascagempa
“Kerusakan rumah dan fasilitas memang terlihat jelas, tetapi luka batin dan rasa cemas itu harus segera kita pulihkan,” tegasnya, Sabtu (27/09/2025).
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim menyiapkan tim trauma healing yang akan diterjunkan langsung ke lokasi pengungsian dan permukiman terdampak. Tim tersebut terdiri atas psikolog, tenaga kesehatan, serta relawan yang akan memberikan konseling, pendampingan, dan kegiatan kreatif untuk membantu warga kembali tenang.
“Kami ingin anak-anak dan warga yang masih ketakutan bisa segera mendapat pendampingan. Jangan sampai trauma ini berkepanjangan dan mengganggu kehidupan mereka,” tambah Khofifah.
Program trauma healing ini akan diintegrasikan dengan layanan kesehatan di daerah. Dinas Kesehatan Provinsi bersama dinas terkait di Situbondo diminta segera berkoordinasi agar layanan bisa langsung menjangkau posko pengungsian, sekolah darurat, hingga fasilitas umum yang dipakai warga.
Khofifah juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mempercepat pemulihan. “Kami akan terus mendampingi warga Situbondo. Pemerintah provinsi bersama kabupaten, relawan, dan semua pihak harus bahu-membahu agar masyarakat bisa segera bangkit,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menuturkan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah tanggap darurat, mulai dari meninjau rumah warga yang rusak hingga menyalurkan bantuan logistik.
“Kami hadir di tengah warga, memastikan bantuan segera sampai, dan bersama pemerintah provinsi kita bergerak cepat agar pemulihan bisa berlangsung menyeluruh,” kata Mas Rio.
Baca Juga : 3.205 Atlet Taekwondo Padati GOR Ken Arok, Malang Jadi Pusat Pertarungan Bergengsi
Ia juga menegaskan bahwa pemkab tidak hanya fokus pada perbaikan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional warga.
“Gempa tidak hanya merusak rumah, tapi juga meninggalkan ketakutan. Karena itu, dukungan psikososial ini sangat penting agar masyarakat bisa segera bangkit,” ujarnya.
Akibat gempa 5,7 SR tersebut sebanyak 118 bangunan dilaporkan mengalami kerusakan mulai dari ringan hingga berat atau total, termasuk sejumlah fasilitas umum seperti musala, masjid, dan pesantren juga terdampak. Penanganan fisik kini sedang dipetakan, termasuk menggunakan dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk rumah warga.
Di sisi lain, warga menyambut positif rencana pembentukan tim trauma healing. Mereka berharap kehadiran pendamping bisa membantu mengurangi rasa cemas, terutama di kalangan anak-anak yang paling rentan.
Dengan langkah terpadu ini, baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah, diharapkan proses pemulihan di Situbondo berjalan lebih cepat dan menyeluruh. Tidak hanya rumah dan bangunan yang kembali berdiri, tetapi juga semangat dan ketenangan jiwa warga yang sempat terguncang akibat bencana.
