JATIMTIMES - TikTok telah menangguhkan fitur LIVE atau siaran langsung di Indonesia sebagai langkah sukarela untuk menjaga platform tetap aman bagi pengguna.
Keputusan ini diambil setelah fitur LIVE banyak digunakan untuk menayangkan kondisi demo dan aksi massa dalam satu pekan terakhir.
Baca Juga : Komdigi Panggil Pihak TikTok di Tengah Maraknya Demonstrasi, Resmi Nonaktifkan Fitur Live Sementara
Selain itu TikTok juga menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada sekaligus langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab.
Ketika mencoba mengakses LIVE, pengguna akan melihat notifikasi "Koneksi tidak stabil. Coba masuki LIVE beberapa saat lagi". TikTok berencana menangguhkan fitur LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia.
"Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada". Dikutip dari story WA pemilik akun TikTok @dj.liachris
Kepada Jatimtimes, Dj. Lia mengatakan informasi tersebut dia peroleh dari grup agency TikTok.
"Ini informasi dari grup ku agency tiktok mas. Jadi dikasih tau kalau semua host gak bisa live sampe beberapa hari ke depan. Akses live ditangguhkan semua. Aku gak iso kerja juga, mulai jam 20.45 WIB semua yang live ditangguhkan langsung mati semua," terangnya.
Baca Juga : Surabaya Kembali Mencekam, Gedung Grahadi Membara Dibakar Massa
Demonstrasi di Indonesia dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025, di Jakarta dengan ribuan orang memadati Gedung DPR/MPR RI. Awalnya, tuntutan mereka mencakup transparansi dan pemangkasan tunjangan DPR, reformasi etika dan akuntabilitas lembaga legislatif, serta penolakan terhadap sejumlah RUU kontroversial.
Namun, situasi memanas setelah seorang pengemudi ojek daring bernama Affan Kurniawan, 21 tahun, tewas terlindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis, 28 Agustus 2025. Kematian Affan memicu amarah masyarakat dan tuntutan mulai terfokus pada investigasi kematian.