JATIMTIMES - Bentrokan maut yang terjadi antara TKI (tenaga kerja Indonesia) dan TKA (tenaga kerja asing) dari China di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) Morowali Utara, Sulawesi Tenggara, masih menjadi sorotan publik.
Di saat situasi Morowali masih hangat, salah satu buruh pribumi di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengunggah situasi sebaliknya. Seperti unggahan akun TikTok @daengkonjo1, tampak seorang pria TKI di suatu perusahaan tengah bercanda dengan TKA asal China.
Baca Juga : Cara Menghilangkan Iklan di Whatsapp Aero, Apakah Bisa?
Baik TKI yang merekam video maupun TKA asal China juga menggunakan seragam yang sama berwarna biru. Keduanya akrab dengan saling bersendar bahu hingga bercanda usil.
"Assalamualaikum wr wb. Buat saudaraku pekerja yang ada di Morowali. Pertama-tama saya ucapkan berduka cita atas meninggalnya tenaga kerja Indonesia dengan terjadinya kerusuhan yang ada di sana," ucapnya.
"Tapi beda dengan kami yang ada di Halmahera Selatan. Ini orang China. Kami tidak pernah tidak akur. Maksudnya, selain mereka tidak banyak cingcong, ini Mister Loang, kami tidak pernah baku hantam. Lihat akur sekali. Saya tidak pernah melihat mereka marah," imbuhnya.
Menurut perekam video tersebut, meski TKA asal China dimaki-maki, mereka tidak pernah marah. "Biar dimaki mereka tidak pernah marah. Karena memang mungkin takut ya. Ya oke saudaraku. Ya ini si botak ya," ujarnya.
Lantas di akhir video itu, mereka tampak asyik ngobrol dengan bahasa China, membahas soal bentrokan maut antara TKI dan TKA asal China di Morowali.
Sontak unggahan itu pun dibanjiri pujian oleh netizen.
"Bersaudara lebih baik," ujar @pataktila**.
"Hebat bang dia juga cari makan jauh2 lagi," kata @fujiario**.
"Hei, beda orang beda karakter bos," timpal @SyahrilSyahril***.
Baca Juga : Cara Menyembunyikan Status Online di Whatsapp Aero
"Mantap kita bekerja selain cari uang tapi yang terpenting cari teman yang terbaik," ucap @user*****.
Diberitakan sebelumnya, menurut Kapolri Listyo Sigit Prabowo, bentrokan di Morowali berawal dari ajakan mogok kerja disertai pemaksaan. Namun ajakan mogok kerja itu ditolak oleh para TKI dan TKA yang tetap ingin bekerja. Sehingga terjadilah bentrok antarpekerja yang mengakibatkan dua orang tewas.
Buntut peristiwa itu, 71 pekerja telah diamankan. Sementara pihak kepolisian juga menetapkan 17 tersangka dari peristiwa tersebut.