JATIMTIMES - Puluhan kapal nelayan tampak tidak beroperasi dan memenuhi perairan Kalanganyar, Sedati Sidoarjo. Para nelayan enggan berangkat melaut karena hasil tangkapan sedikit.
Cuaca ekstrem yang sedang melanda perairan Jawa Timur, khususnya Sidoarjo, juga sangat berdampak pada pendapatan nelayan yang sehari-hari mengandalkan berlayar untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga : Cuaca Ekstrem Landa Wilayah Sidoarjo, Nelayan Terpaksa Berhenti Melaut
Zainal, salah satu nelayan yang sehari-hari berlayar dengan perahunya, kini tidak berani berlayar. Pemicunya, cuaca ekstrem berpotensi hujan badai dan petir yang membahayakan nyawa para pelaut.
"Saya biasanya berangkat berlayar dari subuh hingga sore. Hasil tangkapan ikan saya banyak. Namun belakangan sudah hampir satu bulan menurun dan kami rugi. Sehari saya hanya bisa menjual ikan hasil tangkapan tiga puluh ribu saja. Biasanya satu juta dan bahkan bisa lebih" ungkap Zainal saat ditemui Jatim Times, Senin (09/01/2023).
Zainal menambahkan, dalam satu bulan ini pendapatannya hanya bisa digunakan untuk membeli bahan bakar solar. "Selain melaut, saya juga buka usaha kecil-kecilan jualan sembako dan kebutuhan lain saat pendapatan laut sepi," imbuhnya.
Baca Juga : Momen Pangdam V Pulang Kampung ke Madura Disambut Keluarga, Warganet Ikut Terharu
"Terkait subsidi solar yang pernah diberikan pemerintah, memang cukup membantu kami para nelayan saat tangkapan di laut sepi. Namun jumlah subsidinya kan kecil. Jadi, sehari-hari kita juga harus selalu melaut dan membuka toko atau usaha lain agar jika terjadi cuaca ekstrem seperti sekarang, kami tidak sampai menganggur dan masih tetap bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari," pungkasnya.