Hidupkan Semangat Hakordia Muda Mudi Fest, Roy Jeconiah: Blitar SAE, Wali Kotane Keren!

Reporter

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

07 - Dec - 2025, 09:55

Roy Jeconiah bersama Jecovox menggetarkan panggung Hakordia Muda Mudi Fest di Taman Plaza Monumen PETA Kota Blitar, menghadirkan energi rock yang membakar semangat antikorupsi.(Foto: Bagian Umum Setda Kota Blitar)

JATIMTIMES - Dentuman gitar penuh distorsi itu datang seperti gelombang pertama yang menghantam tepi Monumen PETA, Sabtu malam (6/12/2025). Lampu sorot menembus kabut panggung, menyapu wajah ribuan penonton yang sejak petang memenuhi area taman kota. Begitu Roy Jeconiah muncul bersama Jecovox Band, sorakan langsung memecah malam. “Blitar SAE!” teriaknya lantang sambil mengangkat tangan tinggi. Emosi penonton meledak, seakan semua yang hadir paham bahwa puncak Hakordia Muda Mudi Fest 2025 baru saja dimulai.

Roy, rocker sekaligus mantan vokalis Boomerang yang sudah tiga dekade malang melintang di panggung musik Tanah Air, tidak datang hanya untuk bernyanyi. Malam itu ia menjadi pusat gravitasi pesan Pemerintah Kota Blitar bahwa integritas bisa digaungkan dengan cara yang dekat dengan anak muda, melalui musik, energi, dan ketulusan berekspresi.

Roy

Sejak pagi, Taman Plaza Monumen PETA telah penuh sesak. Ratusan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa mendaftarkan diri dalam Jam Session Band, menampilkan lagu-lagu bertema integritas, pop modern, hingga musik alternatif. Tyok Satrio, finalis X-Factor yang menutup sesi siang, membuat para penonton bertepuk tangan panjang. “Kami bangga melihat antusiasme para pemuda,” ujar Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin. Ia menegaskan bahwa gerakan antikorupsi dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan tetap memberi inspirasi.

Baca Juga : Stabilkan Harga Bahan Pokok Penting Jelang Nataru, Muspika Sukorambi Gelar Gerakan Pangan Murah

Festival yang digagas oleh Inspektorat Daerah bersama Dinas Kepemudaan dan Olahraga itu memang dirancang berbeda. Tanpa podium resmi yang kaku, tanpa jarak antara pemerintah dan warga. Semuanya dilangsungkan terbuka, cair, dan dekat dengan bahasa anak muda.

Begitu malam tiba, suasana taman kota berubah total menjadi lautan manusia. Electra Band membuka konser dengan dentuman bass yang menggema, disusul Music Parodi Cangik ‘n Friends yang menyelipkan humor satire bertema integritas. Namun energi terbesar baru benar-benar terasa ketika Roy melangkah ke panggung.

Tanpa basa-basi, ia langsung menghajar panggung dengan intro “Enter Sandman” dari Metallica. Penonton seketika bergemuruh. Tak lama kemudian Roy mengubah suasana melalui “Bento” milik Iwan Fals, lagu yang akrab di telinga semua generasi. Setelah itu ia membawakan “Berita Cuaca” karya Gombloh yang menghadirkan jembatan antara masa lalu dan masa kini. Suara Roy tetap keras, jernih, dan penuh tenaga, membuat anak-anak muda di barisan depan melompat mengikuti irama.

Lagu-lagu Boomerang turut menjadi penanda nostalgia sekaligus pengikat energi malam itu: “Kisah,” “Bawalah Aku,” “Bungaku,” “Kehadiran,” “Seumur Hidupku,” hingga “Pelangi.” Ketika “Rumah Kita” dari God Bless dimainkan, Wali Kota Mas Ibin bersama Ketua TP PKK Kharissa Rizqi Umami, Sekda Priyo Suhartono, dan Inspektur Daerah Ratih Dewi Indarti naik ke panggung. Mereka ikut bernyanyi bersama Roy, membiarkan momen itu menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah dan anak muda.

Roy

Di sela lagu, Roy kembali meneriakkan, “Blitar SAE! Wali kotane keren!” Penonton menjawab dengan teriakan panjang. “Buat Bapak Wali Kota kita, tepuk tangan yang luar biasa. Matur suwun!” katanya sambil menunjuk Mas Ibin. Malam itu, tak ada batas antara rocker, panggung, dan masyarakat.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menekankan pentingnya peran pemuda dalam gerakan antikorupsi. “Generasi muda adalah pilar masa depan Kota Blitar. Saya mengajak seluruh pemuda untuk menjadi agen perubahan, berani berkata benar, menolak gratifikasi, dan mengajak lingkungan untuk berperilaku jujur,” ujarnya. Tepuk tangan pun bergema di antara cahaya panggung yang terus menari.

Mas Ibin juga mengapresiasi para peserta lomba jinggle antikorupsi yang digelar sebelumnya. Menurutnya, karya-karya itu menunjukkan bahwa edukasi integritas bisa dikemas dengan kreatif dan dekat dengan dunia anak muda. “Semangat antikorupsi bukan hanya milik pejabat atau ASN. Ini adalah gerakan bersama. Para pemenang lomba jinggle telah membuktikan hal itu,” katanya.

Baca Juga : Satukan Energi Muda di Puncak Hakordia Muda Mudi Fest, Wali Kota Blitar Mas Ibin Gandeng Roy Jeconiah

Selain musik, Pemkot Blitar memberikan penghargaan kepada para pelaku perubahan. Wihantoro atau Betet Kunamsinam, sutradara film “Warisan Kakek”, mendapat apresiasi khusus karena karyanya dinilai berhasil menyampaikan kritik sosial tentang korupsi dengan cara yang halus namun tetap mengena.

 “Karya seperti ini membuka mata kita bahwa edukasi antikorupsi bisa dilakukan lewat medium budaya dan seni,” ujar Mas Ibin.

Ibin

Perkumpulan Kampung Cyber juga mendapat penghargaan karena aktif memutar film keliling bertema integritas di ruang publik. “Mereka menjangkau banyak warga dengan pendekatan kreatif. Ini contoh kontribusi masyarakat sipil yang nyata,” tegas Mas Ibin.

Puncak Hakordia 2025 di Kota Blitar menghadirkan perpaduan musik, edukasi karakter, dan semangat integritas yang dekat dengan generasi Z, membuat pesan “Berani Jujur Itu Keren” terasa lebih kuat. Malam itu, lewat energi pemuda dan penampilan Roy Jeconiah, Kota Blitar tidak hanya merayakan hari antikorupsi, tetapi juga menyalakan harapan baru untuk membangun budaya integritas secara lebih segar dan meriah.