Upaya Berantas Penyalahgunaan Narkoba, Bupati Subandi Tekankan Pentingnya Data Akurat

Reporter

Nur Hidayah

Editor

Dede Nana

27 - Nov - 2025, 10:23

Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menghadiri kegiatan Diseminasi Hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba bersama BNNK Sidoarjo.

JATIMTIMES - Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menghadiri kegiatan Diseminasi Hasil Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sidoarjo yang digelar di Ruang Media Center BNNK Sidoarjo. 

Hal ini merupakan komitmen pemerintah khususnya kabupaten sidoarjo dalam ikut serta penurunan angka penyalahgunaan narkoba di wilayahnya.

Baca Juga : Open Bidding JPT Pratama Pemkot Surabaya Masuki Tahap Berikutnya, Wali Kota Tekankan Kandidat Miliki Inovasi  

Dalam sambutannya, Subandi menyampaikan apresiasi kepada BNNK dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan survei prevalensi narkoba pertama di Kabupaten Sidoarjo.

 Ia menekankan bahwa persoalan narkoba bukan sekadar isu kesehatan, tetapi berkaitan erat dengan masa depan generasi muda, keamanan lingkungan, serta ketahanan sosial masyarakat. Terlebih, Sidoarjo merupakan wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Surabaya yang memiliki bandara, terminal, kawasan industri, dan lebih dari 7.000 perusahaan.

“Kepadatan dan mobilitas ini memberi tantangan tersendiri. Karena itu, hasil survei ini sangat penting sebagai dasar kebijakan,” ungkap Subandi, Kamis (27/11/2025).

Menurutnya, dukungan anggaran dan kebijakan yang efektif harus bertumpu pada data akurat, sehingga pemetaan kerawanan wilayah dan kelompok rentan dapat dilakukan secara tepat untuk memperkuat upaya pemberantasan narkoba.

Subandi juga menyebut bahwa proses pemulihan pecandu narkoba tidak dapat dibebankan hanya kepada BNN. Kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo, puskesmas, rumah sakit, dan berbagai fasilitas kesehatan mutlak diperlukan dalam penyediaan ruang rehabilitasi agar layanan semakin mudah dijangkau masyarakat.

Selain itu, Subandi mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka perceraian di Jawa Timur, di mana Sidoarjo berada di peringkat ketiga. Banyak kasus disebut berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba di kalangan usia muda, bahkan sudah merambah siswa SMP dan SMK. Karena itu, data survei ini akan menjadi pijakan penting dalam penyusunan kebijakan pada tahun mendatang.

Subandi menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo dalam memastikan para penyintas narkoba memperoleh pendampingan lanjutan setelah menjalani rehabilitasi, termasuk akses pelatihan kerja dan penyaluran ke berbagai tempat usaha sesuai kemampuan mereka.

Baca Juga : Dinas PU Bina Marga Upgrade Tim GARDAN Berbasis Digital, Tangani Masalah Drainase 24 Jam

Menutup acara, Subandi menuturkan bahwa tolok ukur komitmen pemerintah bukan besar kecilnya anggaran, melainkan penurunan angka penyalahgunaan narkoba setiap tahun. Ia berharap survei perdana ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Sidoarjo BERSINAR (Bersih dari Narkoba) dan memastikan generasi muda terlindungi dari ancaman narkoba.

Senada, Kepala BNNK Sidoarjo Kombes Pol. Gatot Soegeng Soesanto menjelaskan bahwa Sidoarjo kini memiliki data indeks prevalensi sebesar 0,133 % atau 133 penyalahguna per 100.000 penduduk. Ia menilai data ini penting untuk menentukan intervensi, terutama di wilayah yang berbatasan dengan Surabaya yang teridentifikasi paling rawan. 

"Total sebanyak 50 % penyalahguna narkoba belum pernah mengakses layanan rehabilitasi sehingga perluasan akses menjadi prioritas terutama akses yang berbatasan dengan daerah rawan" ujar Gatot.

Gatot berharap hal tersebut bisa berkurang angkanya di tahun depan dan perlu adanya sosialisasi mendalam terkait bahaya penyalahgunaan narkoba pada generasi muda khususnya remaja usia sekolah.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala BNNK Sidoarjo Kombes Pol. Gatot Soegeng Soesanto, Kepala BPS Sidoarjo Mohammad Ismail, Kepala Bakesbangpol Sidoarjo Fredik Suharto, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Warih Andono, perwakilan Kodim 0816/Sidoarjo, Polresta Sidoarjo, Kejaksaan Negeri Sidoarjo, UMSIDA, serta media.